Jika Ibu Harus Bekerja..
Bagi Anda yang terbiasa aktif dan selalu energik, berdiam diri saja di rumah memang menjemukan dan terkadang hal ini bisa memicu suasana rumah tangga yang tidak sehat. Anda ingin diberi hak mengaktualisasi diri, untuk berkarir dan mandiri dalam hal keuangan. Sebagai solusinya, Anda pun memilih bekerja paro waktu. Namun yang menjadi kendala, bagaimana dengan perkembangan si kecil di rumah? Bagaimana bisa Anda memantaunya?.
Agar Anda tak bingung dan meragu, berikut ini beberapa pertimbangan yang harus dipikirkan sebelum Anda memutuskan bekerja paro waktu:
Jarak lokasi kerja
Perlu dipikirkan berapa banyak waktu yang harus ditempuh untuk sampai ke lokasi kantor. Jika ternyata waktu Anda hanya habis di perjalanan saja maka ini tidak akan efektif jika Anda harus bekerja paro waktu. Anda pun akan dihadapkan pada sistem absensi di kantor yang harus Anda patuhi.
Sebaiknya Anda memilih lokasi kerja yang tidak terlalu jauh dari rumah, sehingga waktu dan energi Anda untuk sampai lokasi kantor tidak terbuang percuma. Lokasi yang dekat juga membantu Anda lebih dekat dengan anak-anak jika sewaktu-waktu mereka membutuhkan kehadiran Anda secepatnya.
Fleksibilitas kerja
Jika si kecil masih berusia dibawah usia dua tahun, ini sangat rentan untuk dibawa ikut bekerja dengan Anda. Tentu saja Anda membutuhkan waktu bekerja yang sangat fleksibel, karena sewaktu-waktu si kecil akan membutuhkan kehadiran dan perhatian Anda, misal karena si kecil sakit.
Pilihlah jenis pekerjaan yang tidak terlalu menuntut ketepatan waktu. Jika Anda bekerja di kantor, pastikan apakah bos Anda adalah pribadi yang meletakkan nilai keluarga sebagai prioritas utama. Jika memang memiliki modal yang berlebih, Anda bisa membuka usaha keluarga, semisal membuka salon kecantikan, membuka toko di rumah, mengajar privat, menulis lepas atau membuat karya tertentu yang bisa dikerjakan di rumah (home industri).
Ruang anak di tempat bekerja
Ketidakhadiran Anda kadang seringkali disalah tafsirkan anak-anak sebagai suatu penolakan Anda terhadap mereka. Bagi anak-anak, ketidakhadiran orang tua di dekat mereka merupakan hal yang sangat menyakitkan, itu seperti sebuah perpisahan yang mengerikan. Hal ini tentu saja menjadi dilema berat bagi Anda yang harus bekerja namun tak bisa meninggalkan si kecil yang masih membutuhkan banyak perhatian ibunya.
Namun jika Anda telah memutuskan dengan sangat matang untuk membawa anak saat bekerja, pertimbangkanlah ruangan di mana anak Anda akan bermain atau beristirahat. Keberadaan si kecil di luar rumah betul-betul harus dibuat senyaman mungkin. Jangan sampai Anda dibuat kewalahan dan tak berkonsentrasi bekerja karena si kecil terus saja rewel.
Pengaruh paro waktu
Saat memutuskan bekerja di luar rumah, Anda bisa meminta bantuan rekan, famili atau pembantu rumah yang sudah terlatih. Mereka adalah orang-orang yang harus Anda percayai dan dapat melakukan segala kebiasaan yang biasa Anda lakukan. Anda harus menerapkan peraturan dan prinsip pada orang-orang yang Anda percayai untuk menjaga si kecil selama Anda bekerja. Jangan sampai anak-anak dibuat bingung dengan dua macam peraturan yang ada.
Anda ikut bekerja memang sangat membantu perekonomian keluarga, namun bekerja paro waktu juga bisa berbahaya bagi Anda dan perkembangan si kecil jika tak bisa dilakoni dengan bijak. Terkadang terlalu sibuknya bekerja, Anda jadi lupa waktu. Ingatlah, bahwa kewajiban ibu yang utama adalah membesarkan dan mendidik anak-anak. Segala macam pendidikan mental, spiritual, sosial dan sebagainya tetaplah berada di tangan Anda.
Dan meski waktu yang berkualitas lebih bermakna daripada sekedar kuantitas, namun tak dipungkiri keberadaan Anda bersama anak-anak tetap diperlukan. Ingatkan diri Anda untuk tak terlalu larut dan sibuk dengan pekerjaan. Jika perlu, tulislah di ruang kerja Anda: Kelalaian satu menit membutuhkan kerja keras bertahun-tahun untuk memulihkannya.
Selalu ada untuk anak (availability)
Meski Anda harus bekerja, tetaplah sediakan diri Anda untuk selalu ada untuk anak-anak. Anda dapat memulai untuk memberinya pengertian dan pemahaman bahwa Anda memang harus bekerja, semisal dengan penjelasan bahwa Anda bekerja agar bisa membeli susu atau mainan untuk si kecil.
Namun bukan berarti Anda bebas tugas mengurus anak selama Anda bekerja di luar rumah. Perkembangan mental, fisik dan rasionalnya tetaplah harus diperhatikan. Sediakan waktu sesibuk apapun Anda untuk memperhatikan segala kebutuhan si kecil. Pekerjaan dapat ditunda, namun yang utama ibu harus selalu available untuk anak-anaknya.
Kenali tanda-tanda berhenti bekerja
Anda harus selalu peka melihat kebutuhan anak, karena beberapa anak tertentu sangat membutuhkan perhatian ibunya secara intensif, bukan hanya dalam hal fisik tapi kebutuhan perasaannya juga harus terpenuhi. Biasanya anak-anak seperti ini cenderung sensitif
Perhatikan jika anak Anda sudah mulai rewel, sering bertingkah aneh mencari perhatian Anda, dan terlihat gelisah. Pun jika Anda tak bisa lagi mempercayakan anak-anak pada pengasuh yang tidak cukup baik untuk melindungi anak-anak dari pengaruh dirinya sendiri, lingkungan rumah atau sekolah dan juga media. Inilah alarm dan tanda agar Anda segera memutuskan untuk berhenti bekerja. Ingat, jangan pernah paksakan anak-anak untuk mengerti dan memahami kebutuhan Anda, justru sebaliknya Anda harus berjuang keras untuk bisa memahami dan memenuhi segala kebutuhan anak.
(maya/CN19)
0 komentar:
Posting Komentar